Trubus Soedarsono lahir di Wates, Yogyakarta, 23 April 1926. Trubus Soedarsono adalah pelukis dan pematung yang belajar secara otodidak, dan ia tidak pernah tamat sekolah dasar. Namun demikian, Trubus di kemudian hari diangkat menjadi dosen ASRI Yogyakarta.
Pada mulanya Trubus bekerja sebagai pemberi makan kuda andong di Yogyakarta. Karena nampak berbakat melukis, Daoed Joesoef mendaftarkannya sebagai anggota sanggar SIM (Seniman Indonesia Moeda). Trubus yang berbakat terus mengembangkan kemampuan melukisnya di bawah asuhan S. Sudjojono, Affandi, Hendra Gunawan. Trubus keluar dari SIM pada tahun 1947, di saat yang sama di mana Hendra Gunawan dan Affandi mendirikan Pelukis Rakjat. Beberapa karya Trubus menjadi koleksi Presiden Sukarno, yaitu: lukisan "Potret Wanita," "Putri Indonesia," dan patung batu berjudul "Gadis dan Kodok."
Pada akhir tahun 1950-an Trubus bergabung dengan studio seni lukis Tio Tek Djien di daerah Cideng, Jakarta. Trubus bergabung menjadi anggota Lekra, dan mengantarkannya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah - DIY, mewakili fraksi Partai Komunis Indonesia (PKI). Trubus dikabarkan hilang pada tahun 1966, atau diduga mati terbunuh di Yogyakarta. Ia menjadi korban dari Tragedi Kemanusiaan 1965 oleh rezim Orde Baru. Secuil kisahnya telah dibukukan melalui catatan harian anaknya dan disunting oleh Hersri Setiawan dalam buku: “Trubus Di Mana Engkau?”, narasi tentang hilangnya pelukis/pematung Trubus Sudarsono (1926 - 1966) dalam bulan-bulan pertama sesudah kejadian 1 Oktober 1965, diterbitkan Yayasan Langer Limburg, tahun 1982.